Langsung ke konten utama

Menikah Muda Bolehkah?


 KUJAGA HATIKU DENGAN MENIKAHIMU

AGUS SYAM S.Pd.

( Pembina Asrama Athirah Bone)


Sebagian pemuda yang sudah mampu menikah dan sudah punya kemampuan finansial, namun sengaja menunda menikah. Padahal menikah tidak melihat harus ada rumah sendiri, punya mobil sendiri, menikah tak juga menunggu sampai dapat gelar, tak mesti menunggu hingga diwisuda sarjana. Buku ini berjudul Kujaga hatiku dengan menikahimu yang bercerita tentang antara Hanafi dan Ninda mulai sejak mahasiswa yang ingin menikah muda, tentang bagaimana proses pernikahan tidak menyurutkan langkah untuk menikah muda, sehingga dengan hati dan niat yang suci, dan cara yang diridhai Allah SWT maka problem- problem itu mampu diselesaikan dengan baik.

Coba kita perhatikan sejarah yaitu dikalangan para sahabat Nabi Saw. Ada Amr bin Al- Ash, dan anaknya Abdullah bin  Am bin Al' Ash. Kalau dilihat ternyata umur keduanya antara bapak dan anak berpaut belasan tahun. Bayangkan di usia berapa Amr bin Al-Ash itu  menikah? Sungguh- sungguh belia menikah. Untuk itu Syekh Muhammad bin Shalih Utsaimin mengatakan bahwa untuk di zaman ini, tidak mungkin seorang menikah dibawah dua puluh tahun, biasanya di atas umur tersebut. Bahkan yang menikah dini di bawah dua puluh tahun malah menjadi aib bagi keluarga.

Ini sangat jelas anggapan yang sangat keliru, karena Rasulullah Saw tidak mengaitkan menikah dengan umur dan kesuksesan sebagaimana Rasulullah mengatakan:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ


Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah (kemampuan untuk menikah), maka menikahlah.” (HR. Bukhari)

Pemahaman orang tua dan pemuda sebagian besar sekarang adalah bahwa menikah haruslah menunggu hingga kuliah selesai keliru besar. Pemahaman ini harus diluruskan karena anggapan seperti itu bertentangan dengan dalil yang mengatakan bahwa siapa yang sudah punya kemampuan maka Menikahlah, sekali lagi menikah tidak mesti menunggu kuliah selesai.    Pemahaman seperti itu adalah pemahaman yang sangat keliru.

Nikah sama sekali tidak menghalangi orang untuk kuliah, bahkan ada yang dengan menikah barulah ia bisa merampungkan kuliahnya. Jadi bagi anda  yang sudah mampu menikah, jangan tunda- tunda apalagi sudah dapat restu orang tua. Semoga Allah mudahkan bagi yang belum mampu dari sisi finansial harap bersabar dan banyak puasa sunnah. Adapun rintangan yang biasa dihadapi laki- laki sebelum menikah muda diantaranya: 

1. Menikah di usia muda akan membuat lalai dari mendapatkan ilmu dan menyulitkan belajar.

2. Menikah di usia muda dapat membebani seorang pemuda dalam mencari nafkah untuk anak dan istrinya. Jadi apapun ujian baik sebelum menikah maupun sesudah menikah ketahuilah bahwa dengan menikah akan semakin mudah mendapatkan kebaikan dan keberkahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan malam

 Fudhail bin Iyadh (seorang ulama besar) berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 45, 55, 60, 70 tahun, Maka nasihat Fudhail kepadanya : Berarti  kamu sekarang  berjalan menuju kepada Tuhanmu dan hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus...! Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 45, 55, 60, 70 tahun: 1. JANGAN banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat 2. JANGAN berlebih-lebihan, BERHIAS,  BERSOLEK, dan BERPAKAIAN 3. JANGANLAH BERLEBIH-LEBIHAN makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal soleh 4. JANGAN  BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal kepada kita 5. JANGAN banyak berjalan dan MELANCONG ke sana sini tanpa MANFAATNYA yang dapat mendekatkan diri pada kehidupa

Hukum Membebani Hewan Tunggangan Melebihi Kemampuannya adalah Zalim

  Hukum Membebani Hewan Tunggangan Melebihi Kemampuannya  Di masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, ditemukan bahwa sebagian unta dibebani beban di luar batas kemampuan mereka. Bagi Umar bin Abdul Aziz, ini zalim! Maka dia pun segera membuat kebijakan yang mencegah kezaliman pada unta. Ada pula kebijakan yang melindungi hak kuda pos. Bahkan pernah pula memberi hari libur untuk keledainya yang suatu hari ketahuan dilemburkan oleh pegawainya.... Dengan kepemimpinan yang takut dengan hisab Allah, binatang aja diperhatikan, apalagi manusia seperti aku dan kamu... So, Revublik Al Fath semoga  kamu dan aku selalu dikuatkan dalam kesabaran.... The Great Al Fath